Uncategorized

Cara Membuat Fermentasi Jerami

Cara membuat fermentasi jerami. Pemenuhan kebutuhan hijauan pakan ternak saat musim kemarau sering terkendala sulitnya mencari hijauan segar untuk pakan ternak. Keterbatasan air saat musim kemarau menjadikan hijauan terbatas karena sulit tumbuh. Sementara itu disisi lain ketersediaan jerami padi melimpah saat menjelang kemarau karena biasanya saat tersebut jatuh panen raya padi sawah. Salah satu cara antisipasi untuk pengadaan hijauan saat musim kemarau adalah dengan memanfaatkan jerami, tetapi karena jerami masih miskin nutrisi maka perlu diolah lebih dahulu agar lebih baik kandungan gizinya. Salah satu pengolahan jerami yang layak untuk dicoba dan dilakukan adalah dengan Fermentasi Jerami.

Apa Itu Fermentasi Pakan Ternak?

cara membuat fermentasi jerami

Fermentasi pakan ternak merupakan satu cara pengolahan pakan ternak yang melalui proses amoniasi untuk menjaga kandungan nutrisi dalam pakan ternak khususnya yang memiliki masa hidup pendek seperti hijauan dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama.

Tujuan pembuatan fermentasi pakan ternak adalah untuk menyimpan pakan dalam jumlah banyak yang dapat bertahan dalam waktu lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan tersebut.

Pakan fermentasi ini juga sering disebut dengan silase untuk ternak ruminansia. Silase adalah makanan ternak yang diolah dengan bantuan jasad renik sehingga kaya kadar air.

Dengan demikian, proses pengawetan pakan ternak dalam pembuatan pakan fermentasi ini akan sangat membantu peternak untuk mencukupi nutrisi pakan untuk ternak di musim kemarau, khususnya pakan-pakan hijauan yang jumlahnya terbatas.

Berikut ini adalah contoh-contoh pembuatan Jerami Fermentasi

Cara Membuat Fermentasi Jerami

Bahan-bahan dan peralatan:

  • 1 ton jerami padi ,yang sudah kering
  • 20-25 Lt Molases/Gula pasir yg dilarutkan
  • Probiotik / EM4
  • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan molases /15 Lt untuk jerami basah.
  • Terpal/Plastik/Gelaran.
  • Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
  • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik

Cara membuat fermentasi jerami:

  1. Bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm ditumpuk
  2. Sediakan Terpal/Plastik/Gelaran
  3. Larutkan bahan diatas tadi menjadi satu sesuai dengan perbandingannya,lalu siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran probiotik/Em4, Molase dan air.
  4. Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  5. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami ditutup ke dalam Terpal/Plastik/Gelaran sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  6. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul

Proses fermentasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap fermentasi dan pengeringan 

Tahap pertama 

  1. Jerami padi yang baru dipanen dengan kadar air 65% dipotong-potong sepanjang 10-15 cm.
  2. Kemudian ditumpuk ditempat yang telah disediakan dengan ketinggian 20 cm.
  3. Taburi urea dan probiotik secara merata dengan takaran masing-masing 5 kg untuk setiap 1 ton jerami padi.
  4. Tambahkan lagi timbunan jerami padi setebal 20 cm lalu taburi lagi urea dan probiotik secara merata, demikian seterusnya sampai tumpukan jerami padi mencapai 1-2 m.
  5. Diamkan selama 21 hari, agar proses fermentasi berlangsung secara sempurna

Tahap kedua: 

  1. Tumpukan jerami padi yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung
  2. Setelah kering jerami fermentasi dapat diberikan kepada sapi sebagai pakan pengganti rumput segar

Hasil fermentasi jerami yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut 

  • Baunya agak harum
  • Warnanya kuning agak kecoklatan ( warna dasar jerami masih nampak kelihatan.
  • Teksturnya lemas(tidak kaku)
  • Tidak busuk dan tidak berjamur

Proses Pembuatan fermentasi jerami

Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem terbuka. Proses fermentasi terbuka dilakukan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah : 1 ton jerami padi segar, Probion (probiotik) 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.

Cara Pembuatan : 

  1. Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan. Pada tahap pertama, jerami padi yang baru dipanen dari swah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan, dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%.
  2. Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan hingga ketinggian sekitar 3 meter. Setelah pencampuran dilakukan secara merata, kemudian didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan baik.
  3. Tahap kedua adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi fermentasi dapat diberikan pada ternak sebagai pakan pengganti rumput segar.

Bahan dan alat yang digunakan cukup sederhana yaitu: 2 buah drum plastik bervolume 60-80 liter, pompa/motor sirkulasi 1 unit, selang/paralon secukupnya. Sedangkan bahan yang digunakan, yaitu:

Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (100 liter), pupuk Za (1,5 kg), TSP (6 ons), KCl (6 ons), tepung beras (1 kg), dan Gula merah/pasir/tetes (2 kg).

Formula II: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (60 liter), pupuk Za (1kg), TSP (1kg), KCl (1kg), tepung beras (1kg), Gula merah/pasir/tetes (3kg), dan mineral (2 bungkus).

Manfaat Fermentasi Jerami

  1. Mempunyai kandungan protein lebih tinggi dari jerami biasa (sekitar 7 – 9%);
  2. Lebih mudah dicerna oleh hewan/ternak ruminansia;
  3. Nilai gizi pakan meningkat;
  4. Beraroma harum, tidak berbau busuk;
  5. Lebih higienis;
  6. Bahan mudah didapat dan murah;
  7. Sebagai cadangan pakan tahan lama, praktis dan murah.

Cara Penyajian

Berikan jerami fermentasi secukupnya, 1 ekor sapi dewasa, bobot badannya >400 kg, cukup 10 kg/hari. Tapi mesti diangin-anginkan terlebih dahulu minimum 5 menit, baru berikan kepada sapi. Sebaiknya pemberian dibagi dua atau tiga kali dalam sehari, yakni pagi, setelah diberi konsentrat, siang hari setelah diberi konsentrat.

Penyimpanan

Jerami fermentasi dapat disimpan sampai satu tahun.

Caranya: setelah fermentasinya sudah jadi (matang), bongkar dan angin-anginkan sampai kering, kemudian diikat kembali atau bila perlu di-pres agar dapat lebih padat dan mudah diatur.

Maka buatlah jerami fermentasi sebanyak-banyaknya untuk disimpan dan digunakan pada musim kemarau (cadangan pakan).

Pakan tambahan

Sapi atau hewan ruminansia lain tetap memerlukan pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Peternak harus menyediakan konsentrat bahan kering  minimum 1,5% dari bobot badan.

Konsentratnya dapat berupa konsentrat jadi atau meramu sendiri seperti ampas tahu, bekatul, bungkil kedelai, dan lain-lain. Sapi lebih lahap makannya, pencernaannya semakin optimum, daya tahan lebih tinggi terhadap serangan penyakit dan cuaca ekstrim, serta berpenampilan lebih baik, kulit berminyak, bulu lembut, mata cerah berseri.

Jangan lupa sediakan air minum sebanyak  40 – 100 liter setiap ekor atau ad libitum setiap hari agar metabolisme ternak ruminansia semakin lancar.

Kelebiahan Fermentasi Jerami

Penggunaan pakan fermentasi untuk hewan ruminansia memberikan banyak keuntungan bagi peternak dibandingkan dengan pakan alami yang diberikan langsung pada ternak, pakan fermentasi mempuyai beberapa kelebihan. Diantaranya adalah:

  • Jenis pakan ini bisa disimpan dalm waktu yang lama sesuai dengan kebutuhan tanpa mengurangi kandungan nutrisi pakan.
  • Bermanfaat untuk mempercepat petumbuhan hewan ternak karena proses fermentasi telah menambahkan nutrisi penambah nafsu makan secara alami.
  • Menghasilkan daging ternak yang lebih sehat, karena lebih rendah kolesterol
  • Meningkatkan daya tahan hewab ternak dari berbagai penyakit.
  • Mengurangi bau kotoran hewan
  • Kotoran ternak memiliki kualitas yang lebih baik ketika diolah menjadi pupuk atau kompos.
  • Kualitas daging ternak yang meningkat dapat menaikkan harga jual, sehingga bisa menambah omset penjualan hewan ternak dalam usaha budidaya.

Kekurangan Fermentasi Jerami

Pakan fermentasi ternak memang sangat menguntungkan untuk peternak karena pakan bisa disimpan dalam waktu yang lama tetapi pemberian pakan yang tidak tepat bisa membawa dampak buruk para hewan ternak, misalnya dengan pemberian pakan fermentasi yang terus-menerus tanpa diseimbangkan dengan pakan lainnya.

Beberapa kekurangan pemberian pakan fermentasi yang tidak tepat antara lain membuat hewan menjadi defisiensi nutrisi, semakin kurus, pertumbuhannya terlambat, atau bisa terkena penyakit yang disebabkan kekurangan nutrisi.

Oleh karena itu perlu diperhatikan keseimbangan antara pemberian fermentasi pakan ternak dengan pakan segar dan pakan kering, nutrisi, vitamin serta mineral untuk hewan ternak.

Nah, itulah ulasan mengenai Cara membuat fermentasi jerami. Lakukan step-step tersebut secara runtut agar proses fermentasi bisa berhasil. Kalaupun gagal, ulangi lagi hingga Anda mampu membuatnya sendiri. Anda dapat menggunakan mesin Chopper rumput perajang rumput untuk memeotong rumput yang tumbuh liar disekitar halaman anda. Selamat mencoba..

Avatar

hanif

Sebagai penulis di bisnisbergaransi.com, saya memiliki minat yang mendalam terhadap perkembangan teknologi, khususnya di dunia IT. Saya juga senang belajar dan dengan senang hati berbagi pengetahuan seputar bisnis serta berbagai tips terkini kepada para pembaca kami.