Jenis Batu Split Dan Fungsinya
Jenis batu split dan fungsinya ,Batu split yang sering disebut sebagai batu belah, adalah material yang umum digunakan untuk pembuatan pondasi dan dicampurkan dengan beton. Batu ini memiliki karakteristik yang solid dan tidak mudah berubah bentuk meskipun ditanam di dalam tanah.
Jenis Batu Split Dan Fungsinya
Batu split, atau batu belah, adalah material bangunan yang umum digunakan sebagai konstruksi pondasi. Sifat batu belah ini stabil, tidak mudah mengalami perubahan bentuk atau kualitas meskipun tertanam di dalam tanah. Karakteristik batu split biasanya berwarna hitam, abu-abu tua, atau coklat, dan warnanya dapat bervariasi tergantung pada asal batu, apakah berasal dari daerah pegunungan atau perbukitan.
Saat ini, batu split dihasilkan melalui proses mesin yang memecah batu besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Setelah dihancurkan, batu tersebut diseleksi berdasarkan ukuran yang seragam, berkisar antara 10 mm hingga 50 mm. Ukuran yang berbeda akan memengaruhi fungsi dan penggunaannya.
Kualitas batu split yang baik dapat diketahui dari ketidakberadaan pori. Tanpa pori, batu tersebut menunjukkan kepadatan tinggi dan tidak memiliki ruang untuk udara. Selain itu, batu split berkualitas biasanya memiliki kadar lumpur tidak lebih dari 1%. Jika kadar lumpurnya melebihi batas ini, batu tersebut perlu dicuci sebelum digunakan dalam pembangunan atau pencampuran beton.
Terdapat beberapa jenis batu split yang dibedakan berdasarkan ukuran. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Batu Split Abu
Batu split ini memiliki warna keabuan dan ukuran yang sangat kecil, berkisar antara 0 hingga 5 mm. Jenis batu split ini sering disebut sebagai batu kerikil, dengan tekstur yang sangat halus, sehingga sering digunakan sebagai material pengganti pasir.
Batu Split 3/5
Batu split ini memiliki ukuran antara 30 hingga 50 mm. Dengan ukuran yang lebih besar, batu split jenis ini sering digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan jalan atau sebagai alas bantalan rel kereta api, karena kemampuannya untuk meminimalkan getaran saat kereta melintas.
Batu Split ½
Batu split ini memiliki ukuran sedang, berkisar antara 10 hingga 30 mm. Batu split ½ sering digunakan sebagai material campuran untuk pembuatan cor pada gedung. Selain itu, batu ini juga umum dipakai dalam proyek pembuatan landasan pacu bandara, jembatan, hingga rumah tinggal.
Batu Split Screen
Batu split screen adalah variasi yang memiliki ukuran antara 5 hingga 10 mm. Batu ini dapat digunakan untuk membentuk struktur atau sebagai alas aspal hingga lapisan ketiga. Ukuran kecil pada jenis batu split ini dihasilkan dari proses pembelahan menggunakan mesin pemecah batu.
Batu Boulder/Gajah
Batu gajah adalah salah satu jenis batu split dengan ukuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu split lainnya. Batu ini berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang dekat dengan pantai, seperti untuk bahan beton pemecah ombak, reklamasi pantai, dan pembuatan dermaga kecil. Selain itu, batu gajah juga sering digunakan sebagai bahan pondasi bangunan.
Batu Split Agregat A
Selain jenis-jenis batu split lainnya, terdapat juga batu split agregat A. Batu ini disebut demikian karena komposisinya terdiri dari bahan pasir dan batu. Ukuran pasirnya berkisar antara 10 hingga 20 mm, sedangkan ukuran batunya terbagi menjadi dua variasi, yaitu antara 20 hingga 30 mm dan 30 hingga 50 mm. Batu split agregat A umumnya digunakan sebagai bahan untuk pengecoran, baik untuk dinding maupun sebagai campuran beton.
Batu Split Agregat B
Batu split agregat B memiliki kemiripan dengan agregat A, namun dengan kandungan tanah atau lumpur yang lebih sedikit. Ukuran batunya berkisar antara 20 hingga 50 mm, sesuai dengan kelompoknya. Batu split kategori ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk perbaikan jalan dan perkerasan aspal.
Batu Split Agregat C
Dikenal juga sebagai batu alas, batu split agregat C umumnya digunakan sebagai alas untuk pengurukan tanah. Bahan yang membentuk batu dalam kelompok ini terdiri dari pasir abu, tanah, dan komposisi bahan lainnya.
Fungsi Batu Split
Fungsi utama batu split adalah sebagai bahan bangunan untuk konstruksi pondasi, khususnya dalam campuran pembuatan beton cor. Proses pembuatan beton ini melibatkan pencampuran batu split, pasir, semen, dan air, yang kemudian dicetak sesuai kebutuhan.
Selain itu, batu split juga digunakan sebagai dasar badan konstruksi jalan, seperti bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa di dasar laut, dan beton cor pemecah ombak. Untuk dasar badan jalan, hanya batu split dengan ukuran 30-50 mm yang dapat digunakan. Sementara untuk timbunan awal pengerasan jalan, ukuran batu split yang umum dimanfaatkan adalah jenis agregat B, yang bertujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan batu split di atasnya.
Batu split juga memiliki fungsi lain, seperti pengurukan lahan, bahan reklamasi pantai, bahan untuk beton pemecah ombak, dan material untuk dermaga kecil. Secara keseluruhan, fungsi terpenting batu split adalah sebagai bahan pondasi bangunan, yang merupakan material utama dalam pembuatan beton sehingga memastikan kekokohan struktur bangunan.