Uncategorized

Mengawetkan Rumput Pakan Kambing dengan Simple

Mengawetkan rumput pakan kambing dengan simple menjadi kunci utama para peternak kambing saat musim kemarau,karena ketika musim kemarau sangat sulit untuk mendapatkan rumput hijauan yang segar

Pakan adalah kebutuhan yang sangat penting dalam pemeliharaan kambing, dan ketersediaannya harus di pastikan setiap hari selama periode pemeliharaan.

Namun, masalah sering muncul ketika cuaca tidak mendukung, terutama selama musim kemarau. Pada musim kemarau, pertumbuhan tanaman terhambat, itu menyebabkan  jumlah hijauan yang tersedia menurun secara signifikan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengawetkan  rumput pakan kambing agar dapat mengatasi kekurangan pakan saat cuaca kering.

2 Cara Mengawetkan Rumput Pakan Kambing dengan Simple

Sekarang kita sudah memahami pentingnya mengetahui teknik pengawetan rumput pakan kambing. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari berbagai metode untuk mengawetkan rumput pakan kambing, terutama jika Anda memiliki jumlah ternak yang banyak.

Teknik-teknik ini sangat bermanfaat terutama selama musim kemarau. Berikut adalah beberapa metode efektif yang bisa Anda coba untuk memastikan pakan kambing tetap tersedia dan berkualitas:

 1. Pengawetan Rumput Pakan dengan Pembuatan Silase

Silase adalah metode pengawetan pakan hijauan ternak melalui proses fermentasi, yang mengubah bahan hijauan menjadi pakan yang tahan lama. Teknik ini melibatkan fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen), menghasilkan pakan dengan kadar air tinggi yang aman untuk di berikan kepada ternak

1. Pengawetan Rumput Pakan dengan Pembuatan Silase

Silase adalah metode pengawetan pakan hijauan ternak melalui proses fermentasi, yang mengubah bahan hijauan menjadi pakan yang tahan lama. Teknik ini melibatkan fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen), menghasilkan pakan dengan kadar air tinggi yang aman untuk di berikan kepada ternak.

Proses Pembuatan Silase

  1. Bahan-Bahan:
    • Bahan Utama: Hijauan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput kolonjono (Panicum miliceum), dan tanaman jagung (Zea mays) dapat di gunakan.
    • Bahan Konsentrat: Di tambahkan untuk meningkatkan kandungan nutrisi silase.
    • Bahan Aditif: Pengawet atau bahan tambahan lain dapat di gunakan untuk memperbaiki kualitas silase.
  2. Metode:
    • Fermentasi Anaerob: Proses fermentasi di lakukan dalam kondisi tanpa oksigen, menggunakan bahan pakan hijauan yang telah di pilih dan di campur dengan bahan konsentrat dan aditif.
    • Penyimpanan: Campuran tersebut di masukkan ke dalam wadah kedap udara yang di kenal sebagai silo. Silo dapat berupa silo beton, plastik, atau wadah khusus lain yang di rancang untuk mengontrol lingkungan fermentasi.
  3. Pemeraman:
    • Durasi: Silase perlu di peram selama sekitar tiga minggu untuk proses fermentasi yang optimal. Selama periode ini, asam laktat yang di hasilkan akan membantu menjaga pakan tetap segar dan mengurangi risiko pembusukan.
    • Pemeriksaan: Setelah masa pemeraman, silase siap untuk di panen dan di berikan kepada ternak.

Manfaat dan Keuntungan

  • Nutrisi Terjaga: Proses fermentasi tidak memerlukan pengeringan, sehingga dapat mengurangi kerusakan nutrisi akibat panas.
  • Keseimbangan Mikroorganisme: Silase mengandung asam organik yang membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di rumen ternak, mendukung pencernaan yang sehat.
  • Ketersediaan Pakan: Memungkinkan penyimpanan pakan dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama pada musim kemarau atau saat bahan hijauan segar sulit di dapatkan.

Pembuatan silase adalah metode yang efisien dan efektif untuk mengawetkan pakan kambing, memastikan ketersediaan pakan yang bergizi dan berkualitas sepanjang tahun.

2. Pengawetan Rumput Pakan dengan Pembuatan Hay

Hay adalah pakan hijauan kering yang di hasilkan dari proses pengeringan rumput atau kekacangan untuk cadangan pakan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Proses ini bertujuan mengurangi kadar air pada hijauan agar bisa di simpan lebih lama tanpa mengalami kerusakan.

Proses Pembuatan Hay

  1. Panen Hijauan:
    • Pemilihan Tanaman: Gunakan hijauan dari rumput, tanaman bijian (serealia), kekacangan, serta sisa tanaman pertanian atau perkebunan. Pilih tanaman yang belum terlalu tua agar kandungan karbohidrat dan protein tetap optimal.
    • Kualitas Hijauan: Pastikan hijauan yang di panen tidak mengandung banyak bagian yang tidak di kehendaki, seperti gulma. Hijauan yang ideal untuk pembuatan hay harus memiliki kandungan karbohidrat larut yang tinggi dan kadar protein yang baik.
  2. Pengeringan:
    • Proses Kering: Setelah dipanen, rumput atau hijauan lainnya harus di keringkan hingga kadar airnya turun menjadi sekitar 10-20%. Pengeringan dapat di lakukan di bawah sinar matahari atau di tempat yang teduh dengan ventilasi yang baik.
    • Kondisi Kering: Semakin rendah kadar air, semakin baik kualitas hay yang di hasilkan. Kadar air yang rendah mencegah respirasi, fermentasi, dan pertumbuhan jamur, sehingga hay lebih tahan lama.
  3. Penyimpanan:
    • Tempat Penyimpanan: Pastikan hay di simpan di tempat yang kering, teduh, dan terlindung dari hujan. Jika hay terkena hujan, kualitasnya akan menurun, menyebabkan penurunan nilai nutrisi dan kemungkinan kerusakan.
    • Penanganan: Hindari penumpukan hay yang terlalu padat, agar sirkulasi udara tetap baik dan hay tidak menjadi lembap.

Manfaat dan Keuntungan

  • Stabilitas Pakan: Hay merupakan solusi pakan jangka panjang yang efisien, terutama saat pasokan hijauan segar terbatas, seperti pada musim kemarau.
  • Nutrisi Terjaga: Dengan kadar air yang rendah, hay dapat mempertahankan nilai nutrisi lebih baik di bandingkan hijauan basah yang mudah membusuk.
  • Pengelolaan Efisien: Pembuatan hay memungkinkan penyimpanan pakan dalam jumlah besar yang mudah di atur dan di suplai sesuai kebutuhan ternak.

Pembuatan hay adalah metode pengawetan yang efektif untuk memastikan ketersediaan pakan berkualitas sepanjang tahun, mendukung kesehatan dan produktivitas ternak secara berkelanjutan.

Setelah mempelajari teknik pengawetan pakan ternak menggunakan metode Silase dan Hay, langkah selanjutnya adalah memahami cara pemberian pakan yang tepat.

Pemberian pakan yang efektif dan efisien sangat penting untuk memastikan ternak mendapatkan nutrisi yang optimal, sehingga mendukung pertumbuhan dan penggemukan mereka.